EITF
menstandarkan MPLS sebagai pengembangan
dari teknologi VPN. MPLS dapat menyederhanakan
proses routing yang menjadi beban router, mengoptimalkan pemilihan jalur
melalui kemampuan manajemenclass off service
dan traffic engineering. Untuk
mendukung optimasi pemilihan jalur, routing protocol mempunyai peran yang fundamental didalam jaringan. Pemilihan routing protocol yang tepat diperlukan
agar jaringan optimal dan efisien, serta dapat mengatasi situasi routing yang
komplek secara tepat dan akurat.. IPSec
diimplementasikan pada end-to-end
router untuk memberikan proteksi pada lapiran jaringan dan merancang mekanisme
keamanan kriptografi. Implementasi tunnel IPSec
pada jaringan MPLS yang dijalankan
pada tiga routring protocol yang
berbeda yaitu RIPv2, EIGRP dan OSPF dengan aplikasi video
conference sebagai data pengujian menunjukan bahwa perubahan kualitas pada
trafik video lebih besar dari pada suara. Dimana unutk trafikvideo RIPv2 memiliki delay terbesar, sedangkan delayEIGRP
dan OSPF relatif sama. Setalah IPSec di implementasikan, terjadi delay secara signifikan pada OSPF sebesar 101%, sedangkan pada RIPv2 dan EIGRP hanya sekita 8%. Parameter pengujian lainnya seperti jitter, throughput, dan packet loss
lebih banyak di pengaruhi oleh delay
yang terukur, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa EIGRP adalah routing protocol
yang memiliki kinerja paling bagus dilihat dari parameter jaringan yang
terukur, didukung dengan nilai MOS dari responden
dan paling efekif untuk di implementasikan pada jaringan MPLS dengan tunnel IPSec
dalam skala network yang kecil dan bandwith yang terbatas (Rosyidina,
2010).